Banyak perusahaan di Indonesia yang terus mencari cara untuk meningkatkan kompetitifitasnya di pasar global. Salah satu cara yang ditawarkan oleh pemerintah adalah melalui program KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) Pembebasan. Program ini memberikan fasilitas pembebasan bea masuk serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang pada impor barang dan bahan yang digunakan untuk produksi yang akan diekspor. Fasilitas ini membantu perusahaan untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Periode yang diberikan untuk memanfaatkan fasilitas KITE Pembebasan adalah batasan waktu paling lama 12 bulan sejak impor. Dalam jangka waktu ini, perusahaan yang mendapatkan fasilitas KITE Pembebasan diharapkan dapat melakukan realisasi ekspor atas hasil produksi yang menggunakan barang dan bahan impor. Keberhasilan dalam realisasi ekspor ini tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tersebut dalam memperluas pasar mereka, tapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan dengan masuknya devisa dari hasil ekspor.

Sementara itu, KITE Pengembalian juga menawarkan manfaat yang serupa dengan periode dan persyaratan yang mirip. Jangka waktu ekspor untuk KITE Pengembalian adalah batasan waktu paling lama 12 bulan sejak impor, memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menikmati manfaat pembebasan pajak atas barang dan bahan impor dengan tujuan yang sama, yaitu mendukung realisasi ekspor. Dengan adanya fasilitas KITE Pembebasan dan KITE Pengembalian, perusahaan di Indonesia diberikan dorongan yang signifikan untuk meningkatkan ekspor mereka, menguatkan posisi Indonesia dalam perdagangan global, dan pada akhirnya membantu perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan penghasilan negara dari sektor ekspor.